PENGERTIAN
PENELITIAN
Istilah lain dari penelitian
adalah riset. Riset berasal dari bahasa inggris research, research
yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari). Secara
etimologi penelitian berarti "mencari kembali" yaitu
mencari fakta-fakta baru yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah teori untuk
memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Setiap ilmuwan baik eksakta maupun
sosial dalam melakukan penelitian harus didasari dengan adanya rasa
keingintahuan. Rasa ingin tahu itu dapat menimbulkan keinginan mereka
dalam melakukan penelitian untuk memperdalam dan memperluas ilmu yang ditekuni.
Beberapa pengertian tentang konsep
penelitian secara teoritis menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
- Soerjono Soekanto. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
- Sanapiah Faisal. Mengemukakan bahwa penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.
- Soetrisno Hadi. Menurutnya, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan.
- Donald Ary. Penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
- John. Penelitian ialah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas dalam menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan hukum tertentu.
- Woody. Mengungkapkan bahwa penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran yang kritis. Penelitian ini meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, membuat formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis.
- Hill Way. Diungkapkan dalam bukunya Introduction to Research yang mendefinisikan bahwa penelitian merupakan metode studi yang sifatnya mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk membuat pemecahan masalah tersebut.
- Parson. Mengungkapkan bahwa penelitian ialah suatu pencarian atas segala sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian.
- Hadi Sutrisno. Mengungkapkan penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.
- Sukmadinata. Menjelaskan penelitian sebagai suatu proses pengumpulan & analisis atau pengolahan data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
- Mohamad Ali. Menurutnya, penelitian ialah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui proses penyelidikan atau usaha dengan mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.
- Supadmoko. Penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran hasrat keingin tahuan manusia.
·
Resreach
(inggris) dan recherché (prancis)
-
Re
(kembali)
-
To
search (mencari)
· Studi
yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehinga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut. (T.Hillway)
· Penelitian
adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data)
jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan atau
pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy, 1997:5)
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia :
penelitian
pe.ne.li.ti.an [n] (1) pemeriksaan yg teliti; penyelidikan; (2) kegiatan
pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
PENGERTIAN YANG SALAH TENTANG PENELITIAN
1.
Penelitian
bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
2.
Penelitian
bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain.
3.
Penelitian
bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
4.
Penelitian
bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.
PENGERTIAN
YANG BENAR TENTANG PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PROSES PENELITIAN
1.
Penelitian
dimulai dengan dengan suatu pertanyaan atau permasalahan
2.
Penelitian
memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3.
Penelitian
mengukuti rancangan prosedur yang spesifik.
4. Penelitian
biasanya diarahkan oleh permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih
dapat dikelola.
5.
Penelitian
diarahkanoleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang
spesifik.
6.
Penelitian
menerima asumsi kritis tertentu.
8.
Penelitian
adalah, secara alamiah, berputar secara siklus
Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
HUBUNGAN
PENELITIAN DENGAN PERANCANGAN
·
Menurut
Zeisel (1981), peraancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu : imaging,
presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical
knowledge.
·
Perancangan/perencanaan/pengembangan,
selai menggunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga
mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan
kadang pertimbangan politis, dan lain-lain.
·
Terhadap
hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian
evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
MACAM
TUJUAN PENELITIAN
1.
Eksplorasi
(exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena
ada atau tidak.
2.
Deskripsi
(description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dengan fenomena yan lain.
3.
Prediksi
(prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang
memungkinkan kita berspekulasi (menghiung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hak yang lain (Y).
4.
Eksplanasi
(explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebik.
5.
Aksi
(action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan
persyaratan untuk menentukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Sikap Seorang Peneliti
Sikap yang harus dipunyai oleh
seorang peneliti antara lain ialah sebagai berikut:
- Objektif, adalah seorang peneliti itu harus mampu untuk dapat memisahkan antara pendapat pribadi dengan kenyataan yang ada.
- Kompeten, adalah seorang peneliti yang baik itu harus dapat mempunyai kemampuan untuk dapat mengadakan suatu penelitian dengan menggunakan metode serta juga teknik penelitian tertentu.
- Faktual, adalah suatu peneliti harus mengerjakan sebuah penelitian dengan berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan dengan berdasakan harapan, obsesi, atau juga hayalan yang sifatnya itu adalah abstrak.
Syarat Penelitian
Terdapat 3 syarat terpenting
didalam melakukan suatu penelitian, antara lain ialah sebagai berikut:
- Sistematis, ialah dilaksanakan itu dengan berdasarkan pola tertentu, dari hal yang sangat sederhana hingga pada tingkat yang kompleks dengan tatanan yang benar sehingga tercapai tujuan dengan secara efektif dan juga efisien.
- Terencana, ialah dilaksanakannya itu karena terdapat suatu unsur kesengajaan dan juga sebelumnya sudah terkonsep mengenai langkah-langkah pelaksanaannya.
- Mengikuti konsep ilmiah, adalah mulai awal hingga akhir kegiatan atau aktivitas suatu penelitian itu megikuti langkah-langkah yang telah ditentukan atau juga ditetapkan ialah dengan menggunakan prinsip yang digunakan untuk dapat memperoleh ilmu pengetahuan.
UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI
Unsur-unsur
ilmu yang digunakan dalam penelitian survai yaitu konsep, proposisi, teori,
variabel, hipotesa dan definisi operasional.
- Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
- Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep.
- Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
- Variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
- Hipotesa yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
- Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Metodologi
Penelitian
1. Metodologi :
- Metode -> cara yg tepat utk melakukan sesuatu
- Logos -> ilmu atau pengetahuan
- Metodologi -> cara melakukan sesuatu dgn menggunakan pikiran secara
seksama utk mencapai suatu tujuan.
·
Penelitian -> suatu
kegiatan utk mencari, mencatat, merumuskan &
menganalisis
sampai menyusun laporannya, terhadap
suatu
permasalahan
2. Pendapat Orang :
- Pemikiran yg sistematis mengenai berbagai jenis masalah yg pemecahannya memerlukan pengumpulan & penafsiran fakta2 (David H. Penny)
- Penyelidikan dr suatu bidang ilmu pengetahuan yg dijalankan utk memperoleh fakta2 atau prinsip2 dgn sabar, hati2 serta sistematis (J. Suprapto MA)
- Usaha utk menemukan, mengembangkan & menguji kebenaran suatu pengetahuan (Sutrisno Hadi MA)
3. Pengertian :
- Suatu cabang ilmu pengetahuan yg membicarakan /mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan2 mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta2 atau gejala2 secara ilmiah.
- Ilmu yg mempelajari cara2 melakukan pengamatan dgn pemikiran yg tepat secara terpadu melalui tahapan2 yg disusun secara ilmiah utk mencari, menyusun serta menganalisis & menyimpulkan data2, sehingga dpt digunakan utk menemukan, mengembangkan & menguji kebenaran suatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.
4. Perkembangan Metode
Penelitian :
- Trial & error
- Problematic tidak dibatasi dgn jelas
- Tata kerja & cara2 pemecahan masih dicari sambil berjalan
- Observasi yg dilakukan sederhana & kualitatif
- Mencoba & mencoba lagi
- Authority & tradition
- Pendapat2 pimpinan selalu dikutip & dijadikan doktrin yg harus diikuti.
- Tradisi dlm kehidupan manusia memegang peranan penting.
- Speculation & argument
- Orang terlalu mendewakan akal & ketangkasan lidah, kebenaran dpt dicapai dgn akal (pikir) & ucapan.
- Hypothesis & eksperimen
- Orang menggunakan ketajaman pikiran utk membuat dugaan2, mengumpulkan fakta2, dan menarik kesimpulan2 umum.
- Analisa dilakukan dgn hati2, cermat & tajam terhadap fakta2 yg diperoleh dari eksperimentasi, dokumen2 sejarah, observasi2, dsb.
5. Ilmiah &
Non-Ilmiah :
Ilmiah: Dilakukan cara-cara
dengan tata urutan tertentu sehingga tercapai ilmu pengetahuan yg benar atau
logis.
- Skeptik : upaya utk selalu menanyakan bukti2 atau fakta2 terhadap setiap pernyataan.
- Analitik : kegiatan utk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yg dihadapi, mana yg relevan, mana yg menjadi masalah utama, dsb.
- Kritik : berupaya utk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu obyektif.
Non-Ilmiah :
- Akal sehat (Common sense) : serangkaian konsep/bagan konsep utk penggunaan secara praktis dlm memecahkan suatu masalah.
- Prasangka : pencapaian pengetahuan yg diwarnai kepentingan orang yg melakukannya -> pembuatan generalisasi yg terlalu luas.
- Otoritas ilmiah : orang2 yg biasanya berpendidikan tinggi & dianggap mempunyai keahlian.
- Otoritas wibawa : orang2 yg dipilih atau dianggap sebagai pemimpin masyarakat.
- Penemuan kebetulan & coba-coba : didasarkan atas tindakan yg bersifat untunguntungan.
- Pendekatan intuitif (dorongan hati) : didapat melalui proses yg cepat tanpa disadari atau terpikir lebih dulu
6. Jenis Penelitian :
- Penggolongan menurut bidangnya: penelitian pendidikan, sejarah, bahasa, ilmu teknik, ekonomi, dll
- Penggolongan menurut tempatnya : lab., perpustakaan, lapangan
- Penggolongan menurut pemakaiannya: murni, dan terpakai /terapan
- Penggolongan menurut tujuan umumnya : eskploratif, developmental, dan verifikatif
- Penggolongan menurut tarafnya : deskriptif dan inferensial
7.
Tahapan Penelitian Lapangan :
- Menetapkan obyek atau pokok persoalan
- Menentukan isi & meletakkan arah utk kegiatan2 penelitian
- Menentukan metodologi yg cocok digunakan utk memecahkan masalah
- Membatasi obyek
- Membatasi luasnya & memberikan formulasi2 yg tegas terhadap pokok persoalan
- Pedoman kerja
- Mencegah kemungkinan timbulnya kerancuan pengertian & kekaburan wilayah persoalannya
- Mengumpulkan data atau informasi
- Data atau informasi yg berhubungan dgn pokok persoalan yg dikumpulkan
- Mengolah data dan menarik kesimpulan
- Menyaring & mengatur data atau informasi yg sudah masak.
- Merumuskan dan melaporkan hasilnya
- Melaporkan hasil penyelidikan ke public utk digunakan atau diuji kebenarannya
- Mengemukakan implikasi2 penyelidikan
- Menyebutkan konsekuensi2 terpenting dan rekomendasi2 utk aktivitas dikemudian hari.
8. Tahapan Penelitian
Murni :
Studi Literature:
- Menetapkan Tema Penelitian
- Mencari Satu atau Lebih Alternatif/Solusi Pemecahan
- Mencoba Solusi-Solusi Tersebut dan Melakukan Perbandingan dengan Solusi yang Sudah Ada
- Melaporkan hasil
9. Tahapan Penelitian
Pengembangan Sistem Informasi :
·
Studi Lapangan
·
Studi Literature
·
Analisa Sistem
·
Pengembangan Database
·
Pengembangan Sistem
·
Uji Coba
·
Penerapan
10. Tahapan Penelitian
Pengembangan Sistem Terapan :
·
Studi Lapangan
·
Studi Literature
·
Penentuan Metode Yang Diterapkan
·
Analisa Sistem
·
Pengembangan Database (Optional)
·
Pengembangan Sistem
·
Uji Coba
·
Penerapan
- Definisi Metodologi Penelitian
- Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
- Cara ilmiah berarti : kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu : Rasional, empiris, dan sistematis.
- Rasional : Penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
- Empiris : Cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
- Sistematis : Proses yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. [1]
Sedangkan dalam pengertian lain, Metodologi Penelitian
adalah Ilmu tentang berbagai metode dalam penelitian. Oleh karena itu
Metodologi Penelitian dibicarakan berbagai jenis metode, teknik pengumpulan
data yang cocok dan sesuai dengan metode tertentu.
Metodologi Penelitian membahas konsep teoritis tentang
berbagai etode, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya ilmah dilanjutkan
dengan pemilihan model penelitian mengemukakan secara tejnis tentang metode –
metode yang digunakan dalam penelitiannya.[2]
Ragam Penelitian
Ditinjau Dari Tujuan
- 1. Murni (Pure Research)
Pure research : penelitian yang diarahkan sekedar untuk
memahami sesuatu secara mendalam tanpa bermaksud untuk menerapkannya.
Penelitian murni adalah suatu riset yang mempunyai alasan
intelektual an sich, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu suatu
alasan yang didasarkan atas keinginan untuk mengetahui semata – mata, yang
tidak langsung mempunyai kegunaan praktis.
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan
hukum – hukum. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah –
masalah praktis dan penelitian murni tidak dibayang – bayangi oleh pertimbangan
penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat, perhatian utamanya adalah
kesinambungan dari integritas dari ilmu dan filosofis.
- 2. Terapan (Applied Research)
Applied research :penelitian yang diarahkan sekedar untuk
memahami informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah secara mendalam
dan bermaksud untuk menerapkannya.[3]
Penelitian terapan adalah suatu riset yang mempunyai tujuan
atau alasan praktis (pratical reason) yaitu suatu alasan yang berdasarkan
atas keinginan untuk mengetahui sesuatu degan tujuan agar bisa melakukan
sesuatu lebih baik, efektif dan efisien.
Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa pemaparan, latar
belakang suatu masalah dan saran – saran tindakan (action) sebagai implementasi
dari kesimpulan – kesimpulan yang dirumuskan si peneliti. Deskripsi terapan
dalam penelitian pada dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan
merupakan kegiatan alamiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial
dalam kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai
kelemahan dengan menggunakan metode yang sistematis, teratur, tertib dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam praktiknya,penelitian terapan tidak dapat dilepaskan
dari teori – teori terutama untuk memberikan landasan berpijak / dari sudut
mana pemecahan suatu masalah dibahas atau diungkapkan.
Ciri – ciri penelitian terapan
- Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk menemukan kebenaran yang objektif dan didukung dengan data empiris
- Penelitian terapan memerlukan penggunaan metode yang tepat / relevan
- Penelitian terapan perlu mempergunakan teori – teori dan pengalaman yang bersifat terpakai
- Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif
- Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data, tetapi harus disertai juga dengan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
- Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan
- Penelitian terapan memiliki berbagai kekurangan (hadari nawawi,1996:9-18)
Sementara menurut Yaya Suryana Dan Tedi Priyatna,penelitian
jika ditinjau dari Tujuan nya yakni :Penelitian eksploratif,penelitian
developmental,penetian verifikatif dan kebijakan.
- Penelitian Eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan meksud untuk menemukan sebab musabab terjadinya suatu musibah. Dengan kata lain penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah – masalah baru.
- Penelitian Developmental (penelitian pengembangan), adalah peneltian ang dilakukan dengan maksud mengadakan percobaan dan penyempurnaan; penelitian yang bertujuan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhandan / atau perubahan sebagai fungsi waktu.
- Penelitian Verikatif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu; penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan.
- Ditinaju Dari Pendekatan
ditinjau dari pendekatan: pendekatan longitudinal,pendekatan
cross sectional.
- . Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat
bergerak sejalan dengan waktu)
- Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu
banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).[4]
- Ditinjau Dari Bidang Ilmu
Ragam Penelitian menurut Bidang Ilmu
Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu
dasar dan ilmu-ilmu terapan. Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain
ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas MIPA (Mathematika, Fisika,
Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi. Kelompok ilmu terapan meliputi antara
lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian Ilmu-ilmu
dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai
“penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied
research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di
bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal:
fisika). Oleh para perancang teknik, misalnya, ilmu terapan dan ilmu dasar
dimanfaatkan untuk membuat rancangan keteknikan (misal: rancangan bangunan).
Tentu saja, dalam merancang, para ahli teknik bangunanT tersebut juga
mempertimbangkan hal-hal lain, misalnya: keindahan, biaya, dan sentuhan
budaya. Catatan: Suriasumantri (1978: 29) menamakan penelitian dasar tersebut
di atas sebagai “penelitian murni” (penelitian yang berkaitan dengan “ilmu
murni”, contohnya: Fisika teori).
Pada perkembangan keilmuan terbaru, sering sulit
menngkatagorikan ilmu dasar dibedakan dengan ilmu terapan hanya dilihat dari
fakultasnya saja. Misal, di Fakultas Biologi dikembangkan ilmu biologi teknik
(biotek), yang mempunyai ciri-ciri ilmu terapan karena sangat dekat dengan
penerapan ilmunya ke praktek nyata (perancangan produk). Demikian juga, dulu
Ilmu Farmasi dikatagorikan sebagai ilmu dasar, tapi kini dimasukkan sebagai
ilmu terapan karena dekat dengan terapannya di bidang industri. Karena makin
banyaknya hal-hal yang masuk pertimbangan ke proses perancangan/perencanaan,
selain ilmu-ilmu dasar dan terapan, produk-produk perancangan/perencanaan dapat
menjadi obyek penelitian. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian
evaluasi (evaluation research) karena mengkaji dan mengevaluasi
produk-produk tersebut untuk menggali pengetahuan/teori “yang tidak terasa”
melekat pada produk-produk tersebut (selain ilmu-ilmu dasar dan terapan yang
sudah ada
sebelumnya). Bila tidak melihat apakah penelitian dasar atau
terapan, maka macam penelitian menurut bidang ilmu dapat dibedakan langsung
sesuai macam ilmu. Contoh: penelitian pendidikan, penelitian keteknikan,
penelitian ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan
sebagainya (Arikunto, 1998: 11).[5]
Ragam
Penelitian Menurut Bidang Ilmu
·
Secara
umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.
-
Termasuk
kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di
fakultas-fakultas (Matematika, Fisika, Kimia, Geofisika), Biologi dan Geografi.
-
Kelompok
ilmu terapan meliputi antara lain : ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu
teknologi pertanian, ilmu ekonomi dan lain-lain.
· Ilmu-ilmu
dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian
dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research),
menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya dibidang fisika
bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal:fisika).
Ragam
Penelitian Menurut Bentuk Data
(kuantitatif
atau kualitatif)
Macam penelitian dapat pula
dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau
data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang
dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan data kualitatif adalah
sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan
matematika atau statistik).
Ragam
Penelitian Menurut Pembentukan Ilmu
·
Ilmu
dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Secara
sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau
hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji
(mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk.,1976:21)
Ragam Penelitian Menurut Paradigma
Keilmuan
Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan
yang berkaitan dengan penelitian, yaitu:
1.
Positivisme
2.
Rasionalisme
3.
Fenomenologi
Ragam Penelitian menurut Strategi
(Opini, Empiris, Arsip, Logika internal)
Buckley dkk. (1976: 23) menjelaskan arti metodologi, strategi, domain, teknik, sebagai berikut:
Buckley dkk. (1976: 23) menjelaskan arti metodologi, strategi, domain, teknik, sebagai berikut:
- Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi strategi, domain, dan teknik yang dipakai untuk mengembangkan teori (induksi) atau menguji teori (deduksi).
- Strategi terkait dengan sifat alamiah yang esensial dari data dan proses data tersebut dikumpulkan dan diolah.
- Domain berkaitan dengan sumber data dan lingkungannya.
- Teknik terkait dengan alat pengumpulan dan pengolahan data. Teknik dibedakan dua macam, yaitu:
- Teknik “formal” merupakan teknik yang diterapkan secara obyektif dan menggunakan data kuantitatif.
- Teknik “informal” merupakan teknik yang diterapkan secara subyektif dan menggunakan data kualitatif.
Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa strategi berkaitan dengan “cara” kita melakukan pengembangan atau pengujian teori. Berkaitan dengan strategi, ragam penelitian dapat dibedakan menjadi empat, yaitu penelitian: (1) opini, (2) empiris, (3) kearsipan, dan (4) analitis.
1.
Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang
terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang
tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual). Terdapat banyak ragam metode/teknik yang dapat
dipakai untuk penelitian opini perorangan, salah satunya yang populer dan
formal adalah: metode penelitian survei (survey research)1.
Selain itu, penjaringan persepsi perorangan yang informal dapat dilakukan dengan teknik wawancara. Untuk mengumpulkan opini kelompok, secara formal, dapat dipakai metode Delphi. Metode ini dilakukan terhadap kelompok pakar, untuk mengembangkan konsensus—atau tidak adanya konsensus—dengan menghindari pengaruh opini antar pakar-pakar. Teknik informal untuk menggali opini kelompok dapat dilakukan antara lain dengan curah gagas (brainstorming)3. Cara ini dilakukan dengan (a) menfokuskan pada satu masalah yang jelas, (b) terima semua ide, tanpa disangkal, tanpa melihat layak atau tidak, dan (c) katagorikan ide-ide tersebut.
Selain itu, penjaringan persepsi perorangan yang informal dapat dilakukan dengan teknik wawancara. Untuk mengumpulkan opini kelompok, secara formal, dapat dipakai metode Delphi. Metode ini dilakukan terhadap kelompok pakar, untuk mengembangkan konsensus—atau tidak adanya konsensus—dengan menghindari pengaruh opini antar pakar-pakar. Teknik informal untuk menggali opini kelompok dapat dilakukan antara lain dengan curah gagas (brainstorming)3. Cara ini dilakukan dengan (a) menfokuskan pada satu masalah yang jelas, (b) terima semua ide, tanpa disangkal, tanpa melihat layak atau tidak, dan (c) katagorikan ide-ide tersebut.
2.
Penelitian Empiris
Empiris terkait dengan observasi
atau kejadian yang dialami sendiri oleh peneliti. Penelitian empiris dapat
dibedakan dalam tiga macam bentuk, yaitu: studi kasus, studi lapangan, dan
studi laboratorium. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dari dua sudut
pandang, yaitu: (a) keberadaan rancangan eksperimen, dan (b) keberadaan kendali
eksperimen—seperti terlihat pada tabel berikut:
Teknik observasi merupakan teknik yang dapat dipakai untuk
ketiga macam penelitian empiris di atas. Selain itu, untuk studi lapangan dapat
dipakai teknik studi waktu dan gerak (time and motion study), misal dibantu
dengan peralatan kamera video, TV sirkuit rertutup, atau alat “penangkap”
kejadian (sensor) dan perekam yang lain. Untuk studi laboratorium dapat
dilakukan antara lain dengan simulasi (misal dengan komputer).
3.
Penelitian Kearsipan/Kepustakaan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang
disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan
(3) fisik. Dua tipe yang pertama berkaitan dengan arsip tertulis, tape, dan
bentuk -bentuk lain dokumentasi. Arsip primer adalah rekaman fakta langsung
oleh perekamnya (misal: data perkantoran), sedangkan arsip sekunder merupakan
hasil rekaman orang/pihak lain. Tipe ketiga, yaitu arsip fisik, dapat berupa
batu candi, jejak kaki, dan sebagainya. Teknik informal dalam penelitian ini
berupa antara lain: scanning dan observasi.
Teknik formal untuk arsip tertulis primer dapat dilakukan dengan metode analisis isi (content analysis). Terhadap arsip sekunder dapat dilakukan teknik sampling, sedangkan terhadap arsip fisik dapat dilakukan antara lain dengan pengukuran erosi dan akresi (untuk penelitian arkeologi).
4.
Penelitian Analitis
Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan
dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan. Penelitian tersebut perlu
dipecahkan secara analitis, yaitu dilakukan dengan cara memecah problema
menjadi sub-sub problema (atau variabel-variabel) dan dicari karakteristik tiap
sub problema (variabel) dan keterkaitan antar sub problema (variabel).
Penelitian analitis sangat menggantungkan diri pada logika internal penelitinya, sehingga subyektivitas peneliti perlu dihindari. Untuk itu, penelitian analitis perlu mendasarkan diri pada filsafat atau logika. Terdapat berbagai teknik formal dalam penelitian analitis, antara lain: logika matematis, pemodelan matematis, dan teknik organisasi formal (flowcharting, analisis jaringan, strategi pengambilan keputusan, algoritma, heuristik). Catatan: Riset operasi merupakan pengembangan dari penelitian analitis. Teknik informal untuk penelitian analitis meliputi antara lain: skenario, dialektik, metode dikotomus, metode teralogis—lihat Buckley dkk. (1976: 27).
Penelitian analitis sangat menggantungkan diri pada logika internal penelitinya, sehingga subyektivitas peneliti perlu dihindari. Untuk itu, penelitian analitis perlu mendasarkan diri pada filsafat atau logika. Terdapat berbagai teknik formal dalam penelitian analitis, antara lain: logika matematis, pemodelan matematis, dan teknik organisasi formal (flowcharting, analisis jaringan, strategi pengambilan keputusan, algoritma, heuristik). Catatan: Riset operasi merupakan pengembangan dari penelitian analitis. Teknik informal untuk penelitian analitis meliputi antara lain: skenario, dialektik, metode dikotomus, metode teralogis—lihat Buckley dkk. (1976: 27).
Ragam
Penelitian lainnya
Dalam literatur terdapat banyak ragam penelitian menurut berbagai sudut pandang, dan tidak semua ragam dapat dibahas disini. Pembahasan lain-lain hanya akan melihat ragam penelitian bersumber dari tiga pustaka, yaitu buku Arikunto (1998), Suryabrata (1983)4, dan Yin (1989)5.
1. Ragam Penelitian menurut pendekatan—sumber: Arikunto (1998: 9-10)
- Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu)
- Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).
2. Ragam
Penelitian—sumber: Suryabrata (1983: 15-64)
- Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif)
- Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu)
- Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu)
- Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek)
- Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi)
- Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali)
- Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian)
- Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding)
- Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya).

Ragam Penelitian & Syarat penelitian
Melihat banyak ragam penelitian dari
berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu
hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama
tapi orang lain mungkin menangkap artinya secara berbeda. Sering pula untuk
satu pengertian yang sama tapi diberi istilah yang berbeda. Selain itu, perlu
diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat:
- SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan
- OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya/ peer)
Catatan: syarat menjadi peneliti
yang baik meliputi antara lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur.
PROPOSAL
n
Proposal
atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian
n
Proposal
tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian
UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN
- Judul
- Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan)
- Tujuan dan Lingkup penelitian
- Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
- Hipotesis
- Cara penelitian
- Jadwal penelitian
- Daftar Pustaka
- Lampiran

Judul, Latar
belakang, dan Rumusan Permasalahan
n
Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan
(1) judul, disusul dengan (2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian
penelitian, dan (5) faedah atau manfaat penelitian.
Judul proposal
penelitian
n
Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah
proposal penelitian.
n
karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian
perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca.
n
Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus
jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau
semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya dengan isi.
Latar
belakang
n
Mengapa kita memilih permasalahan ini?
n
Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya
penelitian ini?
Rumusan
permasalahan
n
Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat,
jelas, mudah dipahami dan mudah dipertahankan
n
Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir
dari bagian ini agar mudah dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang
lebar tentang cara-2 merumuskan permasalahan termuat di bab tersendiri.
Keaslian
penelitian
n
Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan
(dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum
pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita
tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali.
n
Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan
tersebut sudah pernah diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka
kita perlu mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul lain).
Faedah
yang diharapkan
n
Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah
yang diharapkan dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
atau pembangunan negara.
n
Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa
penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan teori yang telah ada.
n
Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini
dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila tidak langsung, jalur
atau batu-batu loncatannya apa saja?
Tujuan
dan Lingkup Penelitian
- mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
- meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
- menguji validitas suatu teori;
- menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada;
- memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan;
- memperbaiki metodologi yang keliru;
- memperbaiki interpretasi yang keliru;
- mengatasi kesulitan dalam praktek;
- memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa).
Tinjauan
Pustaka
Menurut
Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:
n
untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian
(sehingga dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti
atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);
n
untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar
dari pengalaman penelitian sebelumnya);
n
untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari
permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri
sebagai “Landasan Teori”);
n
untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi
terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);
n
untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil
fungsi ini dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);
n
untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan
permasalahan (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).
Landasan
Teori dan Hipotesis
n
Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh
peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga
termasuk untuk menulis hipotesis.
n
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan)
terhadap permasalahan yang diteliti.
Hipotesis
masih perlu diuji kebenarannya
Menurut Borg
dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti
persayaratan sebagai berikut:
n
a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;
n
b) dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih;
n
c) didukung oleh teori-teori yang dikemukakan
oleh para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam landasan teori atau
tinjauan pustaka).
Cara
Penelitian dan Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan
kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap penelitian, (b)
rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk
tabel/matriks atau uraian narasi.
Hubungan isi Prop – Isi Laporan
Sumber :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar